Pages

4 Manusia Liliput Yang Ada Di Indonesia

Sekitar Kita : 4 Manusia Liliput Yang Ada Di Indonesia. Baru-baru ini warga lampung digegerkan dengan adanya penampakan manusia liliput atau manusia kerdil yang muncul di hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) di Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung. Ternyata penampakan ini tidak hanya satu kali dan pernah terjadi beberapa kali. Petugas Polisi Hutan (POLHUT) melaporkan telah melihat sesosok mahluk kerdil di dalam hutan. Bukan hanya satu orang bahkan beberapa anggota tim yang saat itu sedang bertugas melihat dua kali penampakan manusia liliput atau manusia kerdil dalam waktu yang berdekatan. 

"Bukan cuma satu orang petugas saja. Tapi semua tim yang waktu itu bertugas melihat mereka. Mereka melihatnya dalam keadaan sadar. Kejadian pertama itu pada hari Minggu (17/3). Tapi manusia yang dipergoki itu tidak bertubuh kerdil semua," ujar Humas Balai TNWK Sukatmoko seperti dikutip dari Antara, Rabu (10/4).


1. Liliput Ebu Gogo Flores, NTT


Dalam sebuah artikel di New Scientist (Vol. 186, No 2504) diceritakan, pada abad ke-18, warga desa menipu Ebu Gogo. Warga melepas manusia liliput itu, dan meminta mereka mengambil hadiah serabut kelapa di dalam gua. Ketika Ebu Gogo mengambil serat tersebut, warga desa melemparkan api ke dalam gua, dan membakarnya hidup-hidup.

Richard Roberts seorang profesor Universitas Wollongong Sydney, Australia salah satu tim menyelidiki Hobbit pernah mengatakan dalam sebuah penelitian tentang Ebu Gogo, yang mungkin pernah punah akibat letusan Gunung berapi sekitar 12.000 tahun yang lalu. Tetapi mereka juga bisa saja betahan di bagian lain di pulau Flores.

Penduduk desa mengatakan bahwa Ebu Gogo terakhir terlihat sebelum desanya pindah lokasi, jauh dari gunung berapi, tidak lama sebelum penjajah Belanda menetap di Flores bagian tengah, di abad ke-19. Seperti dikutip dari telegraph.co.uk, Bert menemukan gumpalan kotoran dengan rambut hitam di dalamnya. Namun belum tahu apakah mereka manusia atau sesuatu yang lain.

Jatmiko, peneliti utama di Pusat Arkeologi Nasional (Arkenas), bersama sekitar 40 warga mengais-ngais Liang Gua Bua. Di antara mereka ada Matthew Tocheri, staf Smithsonian Institute National Museum of Natural History, Amerika Serikat. Sejauh ini temuan yang paling fenomenal –dari sisi kontroversi dan gaungnya– adalah Hobbit Flores yang ditemukan pada 2004. 

Pada tahun itu Arkenas bekerja sama dengan University of New England dan Wollongong University, keduanya dari Australia. Smithsonian Institute baru masuk sebagai bagian dari kerja sama tersebut pada 2008. Menurut Jatmiko, kerangka pertama homo floresiensis relatif komplet. Tengkoraknya nyaris utuh. Tulang bahu, lengan, panggul, kaki, hingga jemarinya juga ada. 

2. Liliput Di Lampung

Seperti diberitakan baru-baru ini. Warga Lampung digegerkan dengan kabar penampakan manusia kerdil atau manusia liliput di hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) di Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung. Kabarnya petugas polisi hutan (polhut) yang bertugas di TNWK yang mengaku bertemu dua kali dengan sekelompok manusia liliput atau manusia kerdil itu.


3. Liliput di Gunung Kerinci, Provinsi Jambi


Legenda orang pendek sudah lama terdengar di muncul di pedalaman hutan Sumatera. Legenda ini mulai terdengar sejak awal abad 20. Pada tanggal 21 Agustus 1915, Edward Jacobson menemukan sekumpulan jejak misterius di tepi danau Bento, di tenggara gunung Kerinci, Propinsi Jambi. Pemandunya yang bernama Mat Getoep mengatakan bahwa jejak sepanjang 5 inci tersebut adalah milik Orang Pendek.

Pada Desember 1917, seorang manajer perkebunan bernama Oostingh berjumpa dengan Orang Pendek di sebuah hutan dekat Bukit Kaba. Ketika makhluk itu melihatnya, ia bangkit berdiri lalu dengan tenang berjalan beberapa meter dan kemudian naik ke pohon dan menghilang.


Nama-nama lain yang sering diasosiasikan dengan Orang Pendek antara lain : Atu Pendek, Ijaoe, Sedabo, Sedapa, Sindai, Uhang Pandak, Orang Letjo dan Orang Gugu. Makhluk ini memiliki tinggi hanya sekitar 70 cm, diselubungi oleh bulu gelap. Namun wajahnya relatif tidak diselimuti bulu. Kadang-kadang para saksi mendengar suara-suara aneh yang keluar dari mulutnya.

4. Liliput Suku Oni


Di kota Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan juga muncul legenda orang pendek atau liliput ini. Ciri-ciri mereka, memiliki tinggi badan rata-rata 70 cm, kulit mirip manusia, wajah keriput seperti orang tua, berbusana primitif dari kulit tenunan kayu.


Berbeda dengan Homo florensiensis, Suku Oni justru masih eksis di zaman modern. Mereka bukan tergolong manusia purba. Fisiknya menyerupai manusia normal, hanya saja berukuran tubuh seperti anak kecil. Hanya sepinggang manusia normal, bahkan lebih kecil.

Suku primitif ini tinggal bersembunyi di gua-gua di pegunungan Bone, Sulawesi Selatan. Konon, hidup mereka hanya bergantung pada buah-buahan yang ada di hutan sekitar pemukiman mereka. Lokasinya terpencil, seperti di Dusun Dekko Mappesangka Ponre, kurang lebih lima kilometer dari pemukiman warga.





4 komentar:

  1. KENAPA GAK DISEBUTKAN SIAPA NAMA POLISI KEHUTANAN TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS YG PERNAH MELIHAT MANUSIA KERDIL INI....??? KARENA KEBETULAN SAYA MEMBAWAHI MEREKA- AGAR DAPAT SAYA CROSS CHECK KEBENARANNYA.

    BalasHapus
  2. ifo yang menambah wawasan terimakasi gan.

    BalasHapus
  3. maaf ,saya ikut kasih masukan untuk kebenaran /masukan ,manusia kerdil/lilifut itu benar adanya ,saya fernah tinggal di hutan selama -+ 6 bulan(thn1995) tefatnya di hutan berau,kalimantan timur, yang fertama saya dihutan birang yang begitu angker ,saya sekitar 62 orang yang di bagi kebeberafa lokasi ,ternyata ke 60 teman maufun saya teserang malaria ,bahkan 2 teman saya meninggal dan hanya 2 temen saya yang sehat,begitu banyak keanehan yang kami temukan di dalam hutan ,diantaranya kami di serang banteng,saya dan teman di kejutin ama manusia kerdil,ketawa ketawa kuntilanak kuntilanak yang hamfir setiaf 3 kali malam selalu saya dan teman teman dengar dengan jelas ,dan nyaring( untuk yang berbau hantu saya ngk heran,trus untuk manusia kerdil /lilifut kami jumfai tefatnya di hutan bulungan ,kalimatan timur ,kami jumfai di malam hari saat saya ,adik dan teman saya mengejar fayau/safi hutan ,untuk jejak kakinya fersis anak balita,kami bertiga melihat jelas,trus untuk bentuk tubuh nyerufai manusia kerdil,tinggi kurang lebih 50-60 cm,kefala lonjong seferti kuncuf dan telinga runcing untuk face muka ngk begitu jelas karena tanfa dari belakang dan mereka berlari cefat berombongan laki- laki dan feremuan /tanfa busana,menghindar dari kami berlari cefat masuk ke semak dan jaraknya sekitar 10 meter saja,sefertinya mereka juga memburu binatang yang kami kejar tersebut,tidak ada telintas fikiran kami untuk mendukumentasikan ,sebab kami fikir itu seferti makluk gaib /jin /fenamfakan,maaf untuk tulisan dan ejaan yang ngarut ngarut ,trus info maufun kebenaranyan dan detiilnya,anda bisa melakukan fenelitian dihutan tersebut dengan tool /alat alat yang modern sufaya bisa membuktikan sendiri ,dan didukumentasikan trus bisa di komerecialkan ,dan saya yakin bisa di buktikan ,jangan jadi orang yang gamfang menyimfulkan ,no action , terima kasih

    BalasHapus
  4. wah ada ya ternyata manusia liliput itu :O

    BalasHapus

Komentar yang diterbitkan hanya komentar yang sesuai dengan topik,...
Terima kasih!